fbpx

BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)

Ketika kita ingin memulai sebuah usaha atau bisnis, maka yang pertama menjadi pertanyaan adalah kita itu mau bisnis apa ? Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara jualannya ? Atau siapa calon pelanggan kita nantinya ?..  Beberapa pertanyaan tersebut harus kita jawab sebelum kita menentukan dan memilih jenis usaha/bisnis yang akan kita jalankan.

Oleh karena itu diperlukan sebuah model bisnis yang merupakan rancangan / design dan pilihan bisnis, cara menjalankan bisnis, faktor-faktor pendukungnya apa saja, atau dengan kata lain kita mau menjalankan usaha modelnya seperti apa sih ?

Salah satu bentuk model bisnis adalah model bisnis kanvas (business model canvas / BMC), mengapa dikatakan kanvas ? Karena BMC ini dapat menjelaskan dan merancang sebuah bisnis hanya dengan 1 lembar kertas. Dimana didalamnya terdapat komponen-komponen yang perlu untuk dilengkapi guna menentukan design bisnis yang akan kita jalankan.

Terdapat 9 komponen dalam BMC, yaitu Customer Segments, Customer Relationship, Channels, Value Prepositions, Key Activities, Key Resources, Key Partners, Cost Structure dan Revenue Streams).

Untuk lebih jelasnnya, sekarang kita bedah satu persatu masing-masing komponen yang terdapat dalam BCM :

  1. Customer Segments

Customer segment merupakan cara untuk menentukan pelanggan mana yang akan menjadi pilihan terhadap produk yang kita jual. Segment pelanggan ini bisa berupa wilayah, jenis kelamin, usia, pekerjaan/profesi, hobby dan sejenisnya. Intinya adalah semakin mengerucut/detail segment yang kita pilih akan semakin baik.

Sebagai contoh kita mau jualan parfum remaja, maka segment yang kita pilih adalah anak perempuan millennial, usia sekitar 17 – 25 tahun, anak SMA / mahasiswi. Akan salah jika kita jualan parfum remaja, tapi segment yang dipilih usia 30 tahun keatas. Otomatis produk yang kita jual tidak ada sesuai dengan harapan, apalagi jika diiklankan lewat Fb Ads / IG Ads bisa dipilih jenis kelamin termasuk usia dan wilayah tempat tinggalnya.

  1. Value Preposition

Menjelaskan tentang produk kita secara detail, apa sih kelebihannya dibandingkan produk sejenis ?, Nilai tambah dan deferensiasi (pembeda dengan produk lain) perlu untuk selalu ditonjolkan. Value preposition termasuk didalamnya adalah service / layanan  yang kita berikan. Sebagai contoh produknya jual tahu bakso.

Nilai tambahnya ukuran lebih besar dibandingkan yang lainnya, tidak pakai MSG, rasanya sudah pasti nikmat, Order 2 bungkus discount 10%, free ongkir untuk wilayah 3 km dari tempat tinggal kita. Kelebihan-kelebihan dari produk kita tersebut perlu untuk ditonjolkan sebagai bentuk value added dan deferensiasi dibandingkan produk lain yang sejenis.

  1. Customer Relationship

Adalah bagiamana cara kita berhubungan / interaksi apa yang kita berikan dengan customer. Cara kita keep in touch dengan pelanggan. Lebih mengedepankan kepada respon yang kita berikan, misalnya ketika customer bertanya tentang produk, seberapa cepat kita membalasnya, cara kita menjelaskannya dengan sopan dan apa adanya. Atau dalam bentuk lain seperti after sales servicenya, new letter yang selalu kita update.

  1. Channel

Singkatnya channel adalah media / sarana apa yang kita gunakan untuk berhubungan dengan pelanggan kita. Misalnya melalui website, IG, WA, Telp dll. Atau bahkan bisa melalui on the spot dengan power of mouth. Intinya adalah supaya pelanggan mengetahui produk yang kita jual, maka aneka macam media dapat kita gunakan, dengan catatan bahwa kita selalu response secara aktif kepada pelanggan kita.

 

  1. Key Activities

Daftar kegiatan / aktivitas apa saja yang kita kerjakan untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Sebagai contoh produknya adalah design casing hp, maka aktivitasnya adalah design produk casing, cari gambar sesuai keinginan pelanggan, cetak / sablon, marketing via social media. Daftar kegiatan tersebut kita catat dan diperinci lebih detail sebagai kegiatan harian/mingguan yang akan dikierjakan baik sendiri maupun secara tim bersama.

  1. Key Resources

Merupakan sumber daya yang kita miliki untuk menjalankan usaha/bisnis, key resource dapat berupa karyawan (sdm), peralatan, modal. Misalnya bisnis bakso, maka key resource nya adalah peralatan pembuatan bakso, karyawan (dikerjakan sendiri), gerobak bakso (jika buka warung), mangkok, sendok gelas dan sejenisnya. Jika dijual secara online, maka ditambahkan alat pengepakan, bungkus/paket termasuk didalamnya pembuatan stiker/logo produk.

  1. Key Partners

Siapa yang menjadi mitra kita untuk mensukseskan usaha yang kita jalankan, partners dapat berupa supplier (pemasok) bahan baku, pemasaran maupun mitra (reseller). Sebagai contoh usaha frozen food, maka key resource nya adalah penyedia bahan baku makanan, supplier frozen food, Penyedia peralatan dan freezer, Google Ads, FB &  IG Ads (untuk jualan online), OJOL provider.

  1. Cost Structure

Rincian biaya operational yang kita keluarkan dalam menjalankan bisnis, secara umum cost structure antara lain biaya pegawai, biaya sewa rumah (jika menggunakan sewa/skala lebih besar), biaya pembelian perlengkapan, biaya operational rutin seperti  listrik, telp, makan pegawai, biaya iklan google, Fb & IG Ads

  1. Revenue Streams

Macam-macam pemasukan (revenue) yang didapatkan dari bisnis kita, misalnya dari hasil penjualan makanan (diperinci jenis makanannya), pemasukan dari ongkos kirim, pemasukan dari reseller.

Dari uraian diatas, setelah bisnis dijalankan dalam waktu tertentu (misalnya 6 bulan), maka kita dapat monitor terus perkembangannya. Apabila revenue streams > cost structure, maka bisnis tersebut berprospek ke depan dan layak untuk terus dilakukan inovasi dan pengembangan ke tahap selanjutnya. Namun jika sebaliknya, maka bisnis tersebut kurang berprospek, dan kita bisa mencari alternatif jenis bisnis yang lain, apabila kondisi tidak berubah juga.